cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana
ISSN : -     EISSN : 25488635     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Alami adalah salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kami menerbitkan makalah penelitian asli, meninjau artikel, dan studi kasus yang berfokus pada teknologi yang mampu mereduksi risiko bencana serta topik terkait. Semua makalah ditelaah oleh setidaknya dua peninjau. Jurnal Alami diterbitkan dua kali setahun di setiap bulan Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami" : 7 Documents clear
Model Implementasi Bioenginering Sebagai Upaya Mitigasi Longsor : (Kajian di Lokasi Rawan Longsor Desa Jatiradio Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat) Hasmana Soewandita
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4497

Abstract

Landslide is one of the high frequency disasters that occur in Indonesia. The incident recurs every year with a different location. The fact that landslide hazards are used intensively for agricultural cultivation due to economic considerations. One of the efforts to mitigate this disaster is the Bioenginering implementation approach. Bioenginering activity is the application of landslide hazard area management by managing plants / vegetation. The purpose of this research is to implement a vegetative technology implementation model as an effort to mitigate landslides. Bioenginering implementation is designed with a combination of ecological and socio-economic approaches. The results of this combination are consulted with the affected community and consider various vegetation alternatives. The selected vegetation not only has an ecological function but also an economic function. With these considerations, a vegetation design is obtained with a combination of upper strata (trees), middle and lower strata. For the upper strata it is recommended to plant Petai (Parkia speciosa) and Durian (Durio zibenthinus), for the middle strata, namely Coffee (Coffea arabica) and lower strata plants are pineapple (Ananas commocus). The combination of plants such as the implementation at the field level will be accepted by the farming community, because every certain period of time the farmers will be able to harvest their crops without having to remove the plants or cut down the plants. Maintaining the level of land cover and land use has implications for maintaining the stability of soil moisture conditions which in turn can reduce the threat of landslides in landslide hazard areas.
Penelitian-Penelitian Tentang Timbulan Limbah B3 Medis dan Rumah Tangga Selama Bencana Pandemic Covid-19 Prihartanto Prihartanto
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4512

Abstract

Abstract The generation of medical and municipal waste during the COVID-19 pandemic has the potential to become a medium for spreading the virus if it is not handled properly. The lack of information regarding the generation of medical and the effectiveness of handling infectious waste is one of the factors that influence the handling of Covid-19 hazardous waste. In this study, a literature review will be presented regarding several studies on the generation of Covid-19 medical hazardous waste that have been carried out in several developing and developed countries from December 2019 to mid-2020. In addition, a comparison of the handling of infectious municipal waste in developing and developed countries will be presented in this paper during a pandemic. It is hoped that this research can be used as a reference for further research on the generation of hazardous medical waste and handling municipal-scale infectious waste due to the Covid-19 pandemic. Keywords: Covid-19, hazardous waste, waste generation, medical waste, municipal waste Abstrak Timbulan limbah medis dan rumah tangga pada masa pandemi COVID-19, berpotensi menjadi media penyebaran virus bila tidak ditangani dengan benar. Minimnya infomasi mengenai timbulan limbah medis dan efektivitas penanganan limbah infeksius menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penanganan limbah B3 Covid-19 ini. Dalam kajian ini akan disampaikan tinjauan pustaka mengenai beberapa penelitian tentang timbulan limbah medis B3 Covid-19 yang pernah dilakukan dibeberapa negara berkembang dan negara maju sejak Desember 2019 hingga pertengahan 2020. Disamping itu dalam makalah ini akan dipaparkan perbandingan penanganan limbah infeksius rumah tangga di negara berkembang dan negara maju selama terjadi pandemik. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan bagi penelitian lanjutan tentang timbulan limbah medis B3 serta penanganan limbah infeksius skala rumah tangga akibat pandemik Covid-19. Kata kunci: Covid-19, limbah beracun dan berbahaya, timbulan limbah, limbah medis, limbah rumah tangga
Kajian Kesuburan Lahan untuk Evaluasi Lahan Kaitannya untuk Mitigasi Bencana Kekeringan di Kabupaten Nganjuk Dyah Nursita Utami; Hasmana Soewandita
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4517

Abstract

Nganjuk Regency is a potential agricultural granary. Results fields and plantations is one supporting the needs of farms and plantations in East Java in particular and Java in general. Agricultural production in Nganjuk Regency often experiences fluctuating phases, one of which is due to drought. Assessment of soil fertility for land suitability evaluation into one of the efforts in mitigating drought in Nganjuk. This soil fertility assessment is carried out by taking soil samples based on the unit of land maps (SPL). Unit of land maps obtained from the overlay of base maps such as soil type maps, land use maps, topographic maps and administrative maps Nganjuk. The results of the laboratory analysis of soil samples subsequently analyzed and interpreted to obtain: 1) soil fertility status in Nganjuk; 2) determine suitability class; 3) determine the characteristics of an influential land for the development of food crops and plantations; 4) obtain recommendations or technologies efforts in tackling drought in Nganjuk.
Analisis Risiko Bencana Gempa di Kabupaten Serang Heru Sri Naryanto
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4541

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Serang merupakan bagian dari kawasan Selat Sunda, terletak diantara dua lempeng dunia yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang menghasilkan salah satu aktivitas tektonik dan kegempaan yang sangat tinggi. Data peta percepatan puncak tanah sangat penting digunakan dalam analisis bahaya gempabumi. Pembuatan peta kerentanan menggunakan kerentanan sosial, yaitu: kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, rasio kemiskinan, rasio orang cacat dan rasio kelompok umur. Peta risiko bencana merupakan peta tematik yang berisi informasi terhadap besar kerugian, yaitu kehilangan nyawa, kerusakan harta benda, dan gangguan pada kegiatan ekonomi yang diderita akibat suatu bencana. Konsep dasar risiko bencana merupakan fungsi dari bahaya yang terjadi pada suatu daerah yang memiliki kondisi rentan. Berdasarkan tingkatan wilayah level desa, desa yang mempunyai luas wilayah berisiko tinggi gempabumi terluas terdapat pada desa-desa di Kecamatan Cinangka (Desa Bantarwaru, Desa Kubang Baros, Desa Cikolelet, Desa Umbul Tanjung), dan Desa Cibojong (Kecamatan Padarincang). Sebagian besar dari desa-desa yang berisiko tinggi terhadap gempabumi ada dibagian barat daya yang juga termasuk ke dalam peta zona bahaya tingkat tinggi gempabumi. Informasi risiko bencana gempabumi di Kabupaten Serang bisa dijadikan acuan dalam menyusun rencana tindak untuk pengurangan risiko bencana gempabumi dalam setiap tahapan kondisi (pencegahan, adaptasi, mitigasi dan kesiapsiagaan), serta proses perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan terintegrasi dalam mengurangi dampak korban baik jiwa maupun harta yang mungkin terjadi. Katakunci: Gempa, risiko, Serang, pengurangan risiko bencana
Peran Vegetasi Pantai dalam Menghadapi Ancaman Bahaya Pesisir Dian Nuraini Melati
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4547

Abstract

Pembangunan yang pesat di daerah pesisir menjadikan daerah pesisir beserta jutaan penduduk, infrastruktur, maupun aktivitas ekonomi yang ada memiliki risiko yang meningkat pula terhadap ancaman bahaya pesisir seperti erosi pantai, badai, kenaikan muka air laut dan juga tsunami. Oleh karena itu kesiapsiagaan dan mitigasi menjadi hal penting untuk melindungi dari bencana alam. Dalam hal ini, rekayasa struktur sering kali diimplementasikan dimana dalam proses pembangunannya dapat menyebabkan terganggunya ekosistem laut maupun darat. Alternatif lain yaitu dengan pemanfaatan zona penyangga alami vegetasi pantai. Struktur vegetasi pantai memiliki kemampuan mengurangi gelombang secara langsung dan secara tidak langsung, dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan melalui stabilisasi dan pembentukan sedimen. Mangrove sebagai contoh dari vegetasi pantai relatif sering ditemukan di garis depan dalam hal kedudukan atau posisinya terhadap bencana pesisir. Mangrove mampu melemahkan arus gelombang, menangkap sedimen, dan membentuk tanah. Akar dari mangrove dapat menjebak sedimen, manambah tinggi permukaan, dan memberikan perlindungan terhadap kenaikan muka laut. Pada penelitian ini dilakukan studi literatur mengenai peran vegetasi pantai dalam menghadapi berbagai macam ancaman bahaya pesisir. Peran vegetasi pantai tersebut akan diuraikan pada masing-masing bahaya yang dapat mengancam daerah pesisir. Melalui studi ini dapat dilihat bahwa vegetasi pantai dapat memberikan manfaat dalam mengurangi ancaman bahaya pesisir. Oleh karena itu, usaha-usaha dalam melindungi keberadaan vegetasi pantai penting dilakukan karena dapat meminimalisir risiko akibat bahaya yang mengancam.
Analisis Kestabilan Lereng pada Lokasi Tambang Batubara Tanah Laut Kalimantan Selatan Teddy Wartono Sudinda
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4556

Abstract

Analisa kestabilan lereng di lokasi tambang batubara tanah laut Kalimantan Selatan telah dilakukan analisis tegangan-perpindahan dan Faktor Keamanan (SF) dengan menggunakan program Plaxis-2D. Pada permukaan lereng komponen gravitasi yang bekerja pada tanah cenderung akan menggerakkan tanah ke bawah. Komponen gravitasi ini disebut sebagai gaya penggerak tanah. Lereng mempunyai perkuatan alami yang berasal dari komponen material tanah itu sendiri untuk melawan gaya penggerak tanah, sehingga gerakkan tanah atau kelongsoran tidak terjadi. Ada banyak metode analisis yang bisa digunakan dalam menganilisis kestabilan lereng, salah satunya adalah dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method). Permasalahan kestabilan lereng diselesaikan dengan Metoda Elemen Hingga dengan menggunakan program Plaxis 2D, dimana data analisis diperoleh dari hasil penelitian terdahulu. Data analisis merupakan kombinasi dari berbagai data analisis yaitu jenis tanah dan kemiringan lereng. Hasil analisis terdahulu dengan menggunakan program Slope-W untuk Potongan East (S-W Section), Potongan West (S-W Section), Potongan East HW (N-S Section), Potongan East LW (N-S Section) diperoleh model keruntuhan (collapse) dengan angka keamanan SF < 1.0 dan dibandingkan dengan Analisis dengan menggunakan Plaxis-2D, dimana nilai angka keamanan SF < 1 tidak bisa ditentukan. Berdasarkan analisa Slope-W diperoleh nilai SF < 1.0 (0.114) dan analisis Plaxis diperoleh nilai SF < 1 terjadi pada Potongan East (S-W Section), hal ini menunjukan bahwa Analisa dengan program Slope-W dan program Plaxis 2D mempunyai hasil yang sama dalam menentukan kemungkinan akan terjadi keruntuhan.
Simulasi Penempatan Rorak Sebagai Bentuk Pengoptimalan Konservasi Air Akhmadi Puguh Raharjo
Jurnal ALAMI : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Alami
Publisher : Agency for the Assessment and Application of Technology / Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v4i2.4558

Abstract

Trenching is a form of soil and water conservation engineering that is commonly used and is known to be effective in controlling runoff and increasing water content in the root zone of plants. There are various configurations of trench placement in the field and this study aims to simulate the placement of trench by comparing the three trench configurations to find out which configuration is most effective in capturing surface runoff. The simulation is carried out by calculating the catchment capacity of surface runoff under different rainfall intensity conditions and runoff coefficients in the three trench configurations that have different catchment areas. From the calculation, it is known that configuration 3 in optimal conditions has a comparative advantage of 41.67% - 68.80% (compared to configuration 1) and 27.78% - 52.83% (compared to configuration 2). Meanwhile, configuration 2 has a comparative advantage of 13.89% - 16.06% when compared to configuration 1. From the calculation it is also known that there are conditions where the three configurations will produce a uniform value so that there will be no comparative advantage between the three configurations. This condition is generally above the rain intensity of 50 mm per hour and the runoff coefficient is above 0.45.

Page 1 of 1 | Total Record : 7